Pengertian, Karakteristik, dan Aplikasi Anthracite dalam Industri dan Teknologi
8 Juni 2025
Pendahuluan
Anthracite adalah salah satu jenis batubara yang memiliki tingkat karbonisasi tertinggi dibandingkan jenis batubara lainnya, seperti lignit, sub-bituminous, dan bituminous. Karena sifat fisiknya yang khas — kadar karbon tinggi, kadar air rendah, serta nilai kalori yang besar — anthracite banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang, mulai dari industri energi hingga sistem pengolahan air.
Definisi Anthracite
Secara geologi, anthracite didefinisikan sebagai batubara metamorf yang terbentuk dari proses pengubahan termal dan tekanan tinggi dalam jangka waktu geologi yang sangat panjang. Anthracite mengandung:
Kadar karbon tetap: >86% (biasanya 86-98%)
Kadar air: <10%
Kadar abu: rendah
Kandungan volatil: sangat rendah (<14%)
Karena kandungan karbonnya yang sangat tinggi, anthracite menghasilkan panas pembakaran tinggi dengan emisi sulfur dan asap yang sangat rendah.
Menurut Liu et al. (2023), anthracite memiliki kestabilan pembakaran yang lebih baik dan menghasilkan emisi gas rumah kaca yang lebih rendah dibandingkan jenis batubara lain (Liu, X., et al., Journal of Cleaner Production, 2023).
Karakteristik Fisik dan Kimia Anthracite
Parameter | Kisaran Nilai |
---|---|
Warna | Hitam mengkilap |
Kadar karbon tetap | 86 – 98% |
Kadar air total | 2 – 8% |
Nilai kalor | 30 – 36 MJ/kg |
Kandungan abu | 5 – 10% |
Kandungan sulfur | 0,4 – 0,8% |
Porositas | Tinggi |
Kekerasan (Mohs) |
2,75 – 3,25 |
Karakteristik ini menjadikan anthracite sangat stabil, tidak mudah terbakar spontan, serta ideal untuk berbagai aplikasi yang memerlukan bahan bakar berkualitas tinggi.
Proses Pembentukan Anthracite
Proses pembentukan anthracite melalui tahapan berikut:
-
Akumulasi Material Organik → tumbuhan rawa
-
Pembentukan Gambut
-
Pengubahan Menjadi Lignit
-
Bituminous Coal
-
Metamorfisme Lanjut → Anthracite
(tekanan dan suhu tinggi selama jutaan tahun)
Menurut Zhang et al. (2024), faktor utama yang mempengaruhi pembentukan anthracite meliputi suhu formasi >200°C dan tekanan tektonik (Zhang, Y., et al., International Journal of Coal Geology, 2024).
Aplikasi Anthracite
1. Sebagai Bahan Bakar Energi
Anthracite digunakan dalam industri pembangkit listrik, metalurgi, hingga produksi baja. Karena pembakarannya yang bersih, anthracite digunakan sebagai bahan bakar premium di banyak negara yang menerapkan standar lingkungan ketat.
2. Sebagai Media Filtrasi Air
Salah satu aplikasi utama anthracite modern adalah sebagai media filter dalam pengolahan air limbah (WWTP) dan air bersih. Keunggulannya:
-
Daya serap tinggi
-
Stabil secara kimia
-
Tidak mudah larut dalam air
-
Daya tahan abrasi tinggi
Menurut penelitian oleh Kim et al. (2023), penggunaan media filter campuran anthracite dan pasir kuarsa meningkatkan efisiensi penyisihan padatan tersuspensi hingga 95% (Kim, S.H., et al., Water Research, 2023).
3. Industri Metalurgi
Digunakan sebagai bahan reduktor dalam produksi logam karena kestabilan karbonnya yang tinggi.
4. Sebagai Reduktor Kimia
Dalam proses-proses kimia industri, anthracite digunakan untuk mengikat oksigen dalam reaksi reduksi.
5. Karbon Aktif
Anthracite juga dapat diolah lebih lanjut menjadi karbon aktif berkualitas tinggi.
Kelebihan dan Kekurangan Anthracite
Kelebihan | Kekurangan |
---|---|
Nilai kalor tinggi | Harga relatif lebih mahal |
Emisi rendah | Persediaan terbatas secara geologi |
Pembakaran stabil | Tidak semua wilayah memiliki sumber daya ini |
Umur simpan panjang | Keras → sulit digiling |
Sumber Daya dan Produksi Dunia
Beberapa negara produsen utama anthracite:
-
Cina (±75% produksi dunia)
-
Vietnam
-
Rusia
-
Ukraina
-
Afrika Selatan
-
Amerika Serikat
Menurut data IEA (2023), produksi anthracite global mencapai 100 juta ton per tahun dengan permintaan pasar yang relatif stabil meski mulai bergeser ke sektor filtrasi dan industri non-energi (IEA, 2023).
Kesimpulan
Anthracite merupakan sumber daya batubara kelas tinggi yang sangat bermanfaat untuk industri modern, baik sebagai sumber energi bersih, media pengolahan air, maupun bahan kimia industri. Meskipun ketersediaannya terbatas, peran anthracite dalam pengembangan teknologi ramah lingkungan tetap sangat strategis.
Referensi Jurnal Ilmiah
-
Liu, X., et al. (2023). Anthracite as a Low Emission Coal for Clean Energy. Journal of Cleaner Production, 415, 138023. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2023.138023
-
Zhang, Y., et al. (2024). Thermal Evolution of Anthracite in High Metamorphic Stages. International Journal of Coal Geology, 274, 104234. https://doi.org/10.1016/j.coal.2024.104234
-
Kim, S.H., et al. (2023). Evaluation of Anthracite-Sand Dual Media for Wastewater Filtration. Water Research, 247, 119006. https://doi.org/10.1016/j.watres.2023.119006
-
IEA. (2023). World Energy Outlook: Coal Market Analysis. International Energy Agency.
Baca juga
Keuntungan Menggunakan Filter Air Berbasis Karbon Aktif di Rumah Anda
Cara Kerja Filter Penjernih Air: Teknologi di Balik Pembersihan Air
5 Kesalahan Umum yang Harus Dihindari Saat Memilih Filter Penjernih Air
Arsip : Pemasangan Filter air PDAM / Ledeng 2 Tabung filter air di Jambangan Surabaya
Arsip : Pemasangan Filter air PDAM / Ledeng di Perumahan Pakuwon City Surabaya
Persyaratan Kualitas Air Minum yang Sehat dan Layak untuk Dikonsumsi